Sabtu, 08 Mei 2010

Amsterdam..Oh Amsterdam

Pelan-pelan aku melangkahkan kakiku ke sebuah bangunan yang terlihat tua itu, Ehmmm...tanpa mampir ke meja receptionist, aku langsung menuju ke sebuah tangga yang terletak tak jauh dari meja receptionist. Begitu tiba di lantai 2, aku merasakan sebuah suasana yang teramat romantis, dengan design ruangan yang berwarna merah maroon dan tampak bercahaya karena sinar lampu kota yang menyusup dari celah-celah jendela yang berukuran besar. "Senja yang sempurna" ucapku.

Pemandangan yang ada diluar jendela itu sungguh menarik perhatian ku, sehingga aku bergegas mendekati jendela itu untuk melihat apa yang ada di luar jendela itu. Aku takjub dengan pemandangan lorong-lorong kecil dengan bangunan di sisi kanan dan kirinya yang tampak teratur, jembatan yang tampak kokoh, menghubungkan dua sisi jalan yang dipisahkan oleh sungai yang tampak jernih. Mataku memandang luas ke penjuru Amsterdam...Betapa Indahnya. Mataku terpejam dan kemudian......

Aku membuka mataku, tetapi aku tidak lagi di Amsterdam, aku di Jakarta.....(the end)

Mwahahahaha...itu lah tadi sedikit cerita tentang mimpi gw bbrp hari yg lalu. Ga tau kenapa kok tiba2 gw mimpi lagi jalan2 di Amsterdam. Mungkin gara2 kemarinnya gw becandaan ama temen gw kali ya. Jd bbrp hari yg lalu I had a nice conversation ama temen kantor gw, kita becanda2 ngomongin masalah pulang kampung n gw bilang kalau kampung gw di Amsterdam..hahahaha. Eh..ga taunya kebawah ke alam bawah sadar.


but....eniwe, sebenernya jauh didalam hati gw, gw punya keinginan kalau suatu saat gw bisa ke Amsterdam. Niatnya sih suatu saat gw pingin jalan-jalan ke beberapa negara di Eropa tapi base camp-nya di Amsterdam gitu soalnya gw punya saudara yang tinggal disana, kan lumayan tuh ada akomodasi gratis di Amsterdam sebelum melanjutkan perjalanan ke negara2 Eropa lainnya..hahaha (ya dunk secara di Eropa apa2 mahal, kalau ada tebengan kan lumayan ngirit pengeluaran..mwahahahaha). Mudah2an dh suatu saat bisa terkabul. Planningnya sih nunggu cuti besar di tahun ke 3 gw kerja ntar, tapi duitnya dah nyampe belum ya untuk bisa menggapai eropa..hahaha...?? mudah2an dah Allah melapangkan rejeki gw, n yg jelas gw musti nabung mati2an untuk mewujudkan impian gw pergi ke Eropa.

Sabtu, 17 April 2010

Pada awalnya aku ga suka dengan makanan ini.
Makanan ini pada awalnya aku jumpai sekitar tahu 1995 ketika untuk pertama kalinya aku menginjakan kaki di bumi Serambi Mekkah.

Pada awal melihat makanan ini aku ngerasa aneh, tampak seperti berbagai macam bahan makanan dimasukan jadi satu dan dimasak secara asal-asalan. Tapi setelah aku cicipi ternyata rasa emang ga bisa bo'ong..hahaha..iklan mode on nech. Setelah di coba jd like dah ma masakan ini, apalagi kalo dimakan pake ikan asin n sambal...wuaaacchhh tambah mak nyus dah.


Foto ini diambil pada tanggal 11 April 2010, ketika aku dan temanku sedang jalan2. Rencana awal sih mau ke Mall Ambasador, tapi karena belum makan siang so teman ku punya ide makan di RM Seulawah yang terletak di depan RSAL Mitohardjo di daerah Benhil, Jakarta. Ini bener2 diluar rencana, but aku seneng bgt cos terakhir kali aku makan sayur Plik itu sebelum aku pindah dari Aceh, It means sekitar tahun 1998. So..12 tahun yang lalu man..haha. Masakan di RM Seulawah ini lumayan enak juga n lumayan bisa jadi obat kangen buat aku akan makanan aceh, harganya juga terjangkau kok.

Oh ya..ada satu lagi makanan Aceh yang enak bgt, namanya Mie Aceh. Kalo makanan ini dari awal emang aku doyan banget, bumbu rempahnya kerasa banget plus pedesnya bikin Mak Nyus..hehehe.


Masih banyak sih makanan-makanan Aceh yang enak2, kaya Martabak Aceh, Kue Timpan, Es Timun, Kari Kambing plus Roti Jala-nya dan ada satu lagi yang belum pernah aku temuin di mana2 kecuali di Aceh n aku kangen bgt ma makanan ini, Pulut Panggang dimakan ama duren n minumannya es tebu.

So..buat kamu-kamu yang mau travelling ke Aceh, usahain untuk selalu menikmati makanan Aceh, karena makanannya enak-enak n ngangenin banget.

Tetap Menjadi Kenangan

Aku tak tahu kenapa begitu sulit melupakanmu. Belakangan ini wajah manismu sering hadir di benaku, senyumu hadir di memoriku, kata-kata manjamu, guraumu bahkan gelak tawamu terngiang di telingaku. Semua itu seakan-akan sedikit menurunkan kadar benciku padaku dimana rasa itu telah aku tanam setelah engkau memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita karena engkau lebih memilih orang yang berada didekatmu.
Pernah aku mencoba menjalin hubungan dengan wanita lain, namun harus ku akui bahwa diantara kami tidak ada chemistry seperti aku dengan kamu, dan kesalahan yang aku perbuat adalah membandingkan dia dengan kamu, padahal dia berbeda dengan kamu.
Pada sebuah sesi konseling dengan seorang Psikolog di Semarang aku pernah menanyakan kenapa aku tak bisa melupakan kamu? Dengan entengnya Psikolog itu berkata padaku: “Kamu itu bukan orang gila yang lupa akan segala hal. Wajar kalau kamu ingat mantan pacarmu dan segala kenangan bersamanya, lha wong kamu itu waras kok. Yang harus kamu lakukan adalah bagaimana kamu memetik pelajaran baik dari hubungan kamu mantan pacarmu itu.”, tak dapat ku pungkiri bahwa aku sependapat dengan Psikolog itu.
Sejak saat itu dalam hati aku berterima kasih kepadamu karena telah memberi aku pelajaran hidup yang bermakna. Kamu akan selalu menjadi bagian dalam kisah hidupku dan menjadi kenangan yang dapat membuatku tersenyum. Tak dapat kupungkiri bahwa masih ada rasa sayangku untukmu, namun jika teringat caramu mengakhiri hubungan kita, naluriku sebagai laki-laki tentunya lebih mengedepankan logika daripada perasaan. Sekali lagi terima kasih atas pelajaran yang sangat berharga ini dan tetaplah menjadi masa laluku.

Jakarta, 17 April 2010
10.13pm

Rasa Yang Salah...

Kakiku melangkah perlahan
setapak demi setapak menjauhi tempat ini...

tatapanku kosong
dan tiba-tiba ingatan itu datang kembali.

Ingatanku akan masa lalu, masa awal hingga detik ini.
Ingatanku akan tawa, duka, kesal, lelah, bahagia...
dan itu melahirkan kesan tersendiri yang kemudian mengalirkan buliran2 jernih yang membasahi pipiku.

beberapa saat yg lalu aku berpikir bahwa senyumku kan merekah hari ini...
Namun kenyataan tak sejalan dengan pikiranku..
haaah...aku salah.

Nyatanya tak begitu...
Aku sedih...
Sedihku telah mampu membunuh segala duka, kesal dan lelah itu..
Sedihku telah memaksaku untuk melihat yang baik..
Sedihku justru menorehkan cerita dalam hidupku, menamparku dan menyadarkanku akan pasang surut hidup...

Aku ingin berterimakasih pada mereka yang telah membuat cerita dalam hidupku..apapun cerita itu akan terus aku kenang...
dan semoga aku dan mereka masih bisa membuat cerita tentang kehidupan dengan kisah yang lain....

(Bandung, 31 Juli 2009, 05:10pm)